Rabu, 03 April 2013

Hindarkan Si Kecil Dari Bahaya Dehidrasi

Diposting oleh : Ermawati Darmika (Palopo, Sulawesi Selatan)


Dehidrasi atau kekurangan asupan zat cair yang terjadi pada anak-anak bisa berakibat fatal. Ini dikarenakan daya tahan tubuh anak belum sekuat tubuh orang dewasa. Lagi pula, pada umumnya anak masih membutuhkan bantuan orang dewasa untuk minum atau mengambil air minum. Kondisi ini membuat anak-anak jadi lebih rentan terhadap bahaya dehidrasi.
Dehidrasi. Medical Line
Dehidrasi bisa terjadi pada siapa saja baik orang dewasa ataupun anak-anak. Jika anak yang terkena dehidrasi tidak segera ditangani bisa menimbulkan komplikasi yang serius. Dehidrasi terjadi karena kurangnya asupan cairan ke tubuh atau kehilangan cairan berlebihan akibat muntah, diare, berkeringat atau sering buang air kecil. Anak-anak yang masih kecil memiliki risiko terkena dehidrasi lebih tinggi dibandingkan dengan orang dewasa. Ini karena anak lebih berisiko terkena infeksi yang menyebabkan muntah atau diare.

Besarnya asupan cairan yang diberikan ke anak-anak masih tergantung pada orang lain. Karena itu jika orangtua tidak terlalu memperhatikan berapa jumlah cairan yang sudah masuk ke tubuh si anak, maka anak bisa mengalami dehidrasi yang lebih cepat.

Tahap awal seorang anak mengalami dehidrasi adalah anak akan mengeluh kehausan yang ekstrim dan anak akan lebih mudah marah. Tanda-tanda dehidrasi lain akan timbul seperti bibir pecah-pecah, mulut kering, gelisah dan mata kering biasanya anak akan menangis tapi tidak mengeluarkan air mata.

Sementara tanda-tanda dehidrasi pada bayi adalah denyut nadi yang lemah, napasnya pendek, ada tanda biru di kulit bayi serta terasa dingin jika disentuh.

Jika dehidrasi sudah sangat parah, maka anak akan mengalami peningkatan kelemahan dan kelesuan yang mengakibatkan hilangnya dorongan untuk minum. Cara untuk menentukan apakah gejala yang muncul menandakan anak mengalami dehidrasi atau tidak adalah dengan mencubit lembut ke arah atas kulit yang ada dibagian samping perut. Saat orangtua melepaskan cubitan tersebut, kondisinya akan kembali normal pada anak yang normal. Tapi jika anak mengalami dehidrasi, maka lipatan kulit tersebut akan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk kembali normal.

Pertolongan pertama untuk anak yang mengalami dehidrasi adalah dengan memberikan asupan cairan melalui mulut. Selain air putih, orangtua juga bisa memberikan cairan yang terdiri dari setengah sendok teh garam dan 8 sendok teh gula ke dalam satu liter air matang. Cairan ini sangat cocok untuk mengatasi dehidrasi ringan. Jika tidak segera ditangani, dehidrasi bisa mengakibatkan komplikasi medis yang serius, seperti kerusakan pada organ hati, ginjal atau otak.

Apabila setelah diberikan cairan belum menunjukkan adanya perbaikan maka segera bawa ke rumah sakit untuk dikonsultasikan dengan dokter. Anak harus dibawa ke rumah sakit jika kondisinya terasa dingin saat disentuh, pusing yang disertai dengan disorientasi, bibir pecah-pecah, mulut kering, tekanan darah rendah dan anak sudah tidak sadarkan diri.

health.detik.com
Produk dan Peralatan kesehatan yang Anda butuhkan :
PERLENGKAPAN OLAHRAGA
PERALATAN MEDIS

Ikuti pembaruan artikel weblog Medical Line melalui: Facebook | Follow @ErmawatiDarmika | Google Plus


Copyright © 2013. Medical Line | Template by Full Blog Design | Proudly powered by Blogger
Medical Line