Minggu, 01 Juli 2012

Diposting oleh : Ermawati Darmika (Palopo, Sulawesi Selatan)


: Posted on Minggu, 01 Juli 2012 - 22.21

Udang
Ada perbedaan pendapat di masyarakat menyangkut konsumsi kerang dan udang yang merupakan makanan laut (seafood). Terutama mengenai kandungan kolesterol yang ada pada keduanya. Betulkah lebih banyak manfaat ketimbang mudaratnya? Kerang-kerangan (mollusca: kerang, tiram, remis, kijing) dan udang-udangan (crustaceae: udang, lobster, rajungan, kepiting) adalah makanan laut kelompok shellfish yang lezat dan gurih. Selain itu, seafood juga bernilai gizi tinggi.

Namun, masih banyak orang khawatir, terutama para pengidap cholesterolphobia, bahwa kadar kolesterol darahnya akan meningkat setelah mengonsumsi kerang atau udang. Kelezatan dan nilai gizinya pun seolah terlupakan karena adanya anggapan kadar kolesterol kedua jenis makanan ini tinggi. Padahal, hasil penelitian menunjukkan bahwa makanan laut tersebut aman dikonsumsi.

Yang Terlupakan

Kerang dan udang mengandung beberapa zat gizi penting. Pertama, makanan laut ini merupakan sumber protein hewani. Bahkan mutunya dikategorikan complete protein karena kadar asam amino esensialnya tinggi dan sekitar 85-95 persennya mudah dicerna tubuh.

Kedua, kedua jenis seafood ini adalah makanan sumber lemak yang aman. Sebab, meskipun kolesterolnya cukup tinggi, kadar lemak total dan lemak jenuhnya rendah. Kadar asam lemak tak jenuh ganda omega-3 dalam seafood memang tinggi. Asam lemak omega-3 dilaporkan dapat meningkatkan kadar HDL (kolesterol baik) serta menurunkan LDL (kolesterol jahat) dan trigliserida dalam darah. Hal ini berdampak positif pada platelet (keping darah), membuatnya tidak mudah lengket dan mengeras. Akibatnya, dapat mengurangi penyebab terjadinya aterosklerosis (pengerasan pembuluh darah). Asam lemak omega-3 juga akan mengencerkan darah, sehingga peredarannya menjadi lancar dan sehat.

Ketiga, kedua jenis seafood tersebut adalah makanan sumber vitamin larut lemak dan air. Vitamin larut lemak adalah A, D, E, dan K, sedangkan jenis vitamin yang larut air terutama B-kompleks seperti B-1, B-2, B-6 (piridoxin), B-12, dan Niasin. Padahal, bila tubuh tidak mendapat asupan berbagai vitamin tersebut dapat memperparah kondisi kurang gizi. Misalnya, kurang vitamin A berakibat pada kebutaan, kurang niasin menyebabkan kulit menderita pellagra (burik dan bersisik).

Keempat, makanan laut adalah sumber utama zat gizi mineral seperti zat besi (Fe), iodium (I), seng (Zn), selenium (Se), kalsium (Ca), fosfor (P), dan kalium.

Keunikan mineral seafood adalah lebih mudah diserap tubuh dibandingkan dengan makanan yang berasal dari serealia dan kacang-kacangan. Mineral Fe berperan dalam pembentukan sel-sel darah merah dan mencegah anemia. Iodium (I) menyehatkan kelenjar tiroid, mencegah gangguan akibat kekurangan iodium (GAKI), dan menyehatkan proses tumbuh-kembang janin hingga usia produktif. Seng (Zn) adalah mineral esensial yang membantu bekerjanya lebih dari 70 macam enzim, hormon, dan proses metabolisme dalam tubuh lainnya. Selenium (Se) berperan sebagai pembantu antioksidan dalam menangkal radikal bebas, yang merupakan penyebab sekitar 50 macam penyakit degeneratif seperti hipertensi, stroke, jantung koroner, dan kanker.

Daya Serap Rendah

Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumsi kerang dan udang tidak meningkatkan kadar kolesterol darah secara signifikan. Hal tersebut di atas dibuktikan oleh Marian T. Childs et al (1987), peneliti dari Department of Medicine, Interdisciplinary Program in Nutritional Science and School of Public Health and Community Medicine, University of Washington di Seattle, AS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daya serap kolesterol paling rendah berasal dari diet kerang, kemudian diet ayam dan terakhir diet kepiting.

Dari penelitian tersebut diketahui pula bahwa kolesterol kepiting (termasuk dalam kelompok udang-udangan) kandungannya lebih tinggi dibandingkan dengan tiram atau remis (mollusca). Yang penting diingat adalah makanan laut sangat baik dikonsumsi asal tidak berlebihan dan diolah dengan baik seperti tidak menggunakan banyak minyak atau gunakan minyak yang rendah kolesterol dan tidak dimasak terlampau lama, karena pemanasan yang lama dapat mengubah struktur kimia lemak tak jenuh di dalamnya menjadi jenuh sehingga dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat dan trigliserida dalam darah.

Produk dan Peralatan kesehatan yang Anda butuhkan :
PERLENGKAPAN OLAHRAGA
PERALATAN MEDIS

Share this article :

Copyright © 2013. Medical Line | Template by Full Blog Design | Proudly powered by Blogger
Medical Line