Sabtu, 16 Februari 2013

Diposting oleh : Ermawati Darmika (Palopo, Sulawesi Selatan)


: Posted on Sabtu, 16 Februari 2013 - 02.58

Kaitan Antara Jadwal Makan Pada Bayi Dan Tingkat Kecerdasannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bayi yang diberi makan sesuai permintaan atau keinginannya ternyata kemungkinan besar tumbuh menjadi anak yang lebih cerdas dibandingkan dengan bayi yang diberi makan sesuai jadwal yang diatur ibunya.
Bayi makan. Medical Line
Bayi yang diberi makan sesuai permintaan, cenderung lebih cerdas saat mereka berusia delapan tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak berusia delapan tahun yang ketika masih balita makan sesuai permintaannya – bukan dijadwal oleh ibunya -- ternyata mempunyai IQ lebih tinggi sekitar 4-5 poin dibandingkan yang makan dijadwal.

Penelitian yang dilakukan para ilmuwan dari Essex University dan Oxford University meneliti tiga jenis ibu dan bayi untuk mengetahui hal tersebut. Ketiga tipe tersebut adalah balita yang diberi makan sesuai jadwal, misalnya setiap empat jam, ketika mereka berusia empat minggu; mereka yang dijadwal oleh ibunya tetapi tidak berhasil; mereka yang tidak dijadwal atau makan sesuai permintaan sang anak.

Data yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari Avon Longitudinal Study of Parents and Children, sebuah penelitian terhadap lebih dari 10 ribu anak yang lahir di area Bristol pada awal 1990-an. Hasil temuan ini menunjukkan bahwa makan sesuai permintaan anak ada kaitannya dengan skor IQ yang lebih tinggi pada usia delapan tahun, serta prestasi yang lebih baik dalam tes kurikulum nasional seperti Sats (sejenis tes potensi akademik) pada usia lima, tujuh, 11 dan 14 tahun.

Hasil temuan itu diperoleh setelah memperhitungkan faktor latar belakang seperti pendidikan orang tua, penghasilan keluarga, usia dan jenis kelamin anak, kesehatan saat dilahirkan dan gaya orang tua. Menurut hasil penelitian yang dikutip oleh situs Daily Mail edisi 18 Maret 2012, para ibu yang memberi makan balita mereka sesuai jadwal tertentu, biasanya berusia lebih muda, orang tua tunggal, pekerja sosial dan kurang berpendidikan.

Penelitian yang dipublikasikan di European Journal of Public Health ini menunjukkan bahwa anak-anak balita yang ibunya berusaha menjadwal makan tetapi tidak berhasil, ternyata mempunyai hasil yang sama dalam tes Sats dan skor IQ dengan anak-anak yang makan sesuai dengan permintaan.

Dr Maria locovou, dari Institute for Social and Economic Research di Essex University mengatakan, "Perbedaan antara balita yang makan terjadwal dan balita yang makan sesuai permintaan ditemukan baik pada mereka yang minum air susu ibu (ASI) maupun mereka yang minum susu botol."

Ia menambahkan, meskipun perbedaan level IQ berkisar antara empat hingga lima poin itu secara statistik sangat signifikan, tetapi tidak serta merta melejitkan prestasi sang anak. "Tetapi hal itu akan terlihat," kata Dr. Locovou.

Dijelaskannya, di dalam kelas dengan 30 murid, seorang anak yang rankingnya tengah-tengah atau ranking 15, bisa naik menjadi ranking 11 atau 12 dengan peningkatan skor IQ empat atau lima poin.

Penelitian ini menyimpulkan bahwa para ibu yang menjadwal makan balita mereka, lebih cenderung cukup tidur dan mempunyai kehidupan yang menyenangkan sebagai orang tua. Namun, ditambahkan bahwa, "Tampaknya terjadi pertukaran: anak-anak yang diberi makan sesuai jadwal menjadi kurang baik dalam prestasi dan tes IQ pada semua usia, sejak usia lima tahun hingga 14 tahun."

www.tempo.co

Produk dan Peralatan kesehatan yang Anda butuhkan :
PERLENGKAPAN OLAHRAGA
PERALATAN MEDIS

Share this article :

Copyright © 2013. Medical Line | Template by Full Blog Design | Proudly powered by Blogger
Medical Line