Senin, 06 Mei 2013

Diposting oleh : Ermawati Darmika (Palopo, Sulawesi Selatan)


: Posted on Senin, 06 Mei 2013 - 05.04

Fibromialgia sering didefinisikan sebagai rasa nyeri yang terjadi secara konstan dan menyebar dari otot hingga ke tulang pada hampir seluruh bagian tubuh. Rasa nyeri Fibromialgia menjadi makin terasa karena terjadinya penguatan sinyal rasa sakit pada otak. Sakit nyeri Fibromialgia pada umumnya disertai dengan rasa lelah, kesulitan untuk tidur, gangguan pada memori otak, dan perubahan suasanan hati atau emosi. Baca artikel kesehatan ini pada weblog Medical Line, diposting oleh Ermawati Darmika, seorang pekerja medis (bidan) pada RSUD Sawerigading, Palopo, Sulawesi Selatan.
Fibromialgia. Medical Line
Nyeri yang Menyebar Itu Namanya Fibromialgia

Fibromialgia adalah gangguan yang ditandai dengan nyeri musculoskeletal (otot dan tulang) meluas yang sering disertai dengan kelelahan, tidur, memori dan perubahan suasana perasaan. Kondisi ini disebabkan oleh adanya penguatan signal rasa sakit di otak yang membuat rasa sakit semakin lebih kuat. Gejala kadang-kadang dimulai setelah trauma fisik, pasca operasi, infeksi atau stres psikologis yang signifikan. Dalam kasus lain, gejala secara bertahap terakumulasi dari waktu ke waktu tanpa pemicu yang jelas.

Pasien perempuan lebih sering menderita Fibromialgia dibandingkan pria. Banyak orang yang menderita fibromialgia juga memiliki sakit kepala tipe tegang, kembung atau diare yang tidak jelas penyebabnya, kecemasan dan depresi.

Gejala dan Tanda

Rasa sakit dirasakan pasien yang mengalami fibromialgia sering digambarkan sebagai rasa nyeri konstan, biasanya mulai timbul di otot. Nyeri kemudian biasanya menyebar pada kedua sisi tubuh. Fibromialgia ditandai dengan nyeri tambahan bila tekanan kuat dilakukan ke daerah tertentu dari tubuh pasien, yang disebut tender point. Titik-titik ini terdapat di belakang kepala, di antara tulang belikat, atas bahu, sisi depan leher, dada bagian atas, siku luar, pinggul atas, sisi pinggul, lutut. Pasien juga sering mengalami kelelahan dan gangguan tidur. Orang dengan fibromialgia seringkali terbangun dengan perasaan lelah, meskipun mereka melaporkan tidur untuk jangka waktu yang lama. Tidur sering terganggu oleh rasa sakit, dan banyak pasien dengan fibromyalgia memiliki gangguan tidur lainnya, seperti restless leg syndrome dan sleep apnea, yang biasanya memperburuk gejala. Pasien fibromialgia juga sering kali mengalami kecemasan dan gejala-gejala depresi.

Penyebab

Penyebab pasti sampai saat ini tidak diketahui. Fibromialgia kemungkinan besar melibatkan berbagai faktor yang saling terkait seperti disebut di bawah ini :
  • Genetika
    Fibromialgia cenderung ditemukan dalam satu keluarga, mungkin ada mutasi genetik tertentu yang dapat membuat seseorang lebih rentan untuk mengembangkan gangguan tersebut.
  • Infeksi
    Beberapa penyakit muncul untuk memicu atau memperburuk fibromialgia.
  • Trauma fisik dan emosional
    Gangguan stres pasca trauma banyak dikaitkan dengan fibromialgia.
Bagaimana Mendiagnosis?

Pada tahun 1990, American College of Rheumatology (ACR) menyebutkan dua kriteria untuk diagnosis fibromialgia:
1. Rasa nyeri meluas yang berlangsung setidaknya tiga bulan
2. Setidaknya ada 11 titik nyeri di seluruh tubuh dari kemungkinan 18 titik yang biasanya dikeluhkan

Pada kenyataannya di praktik, keluhan fibromialgia sering kali tidak menetap dan hilang pergi. Beberapa pasien juga sering mengatakan nyerinya berpindah-pindah.

Saat ini kondisi fibromialgia bisa didiagnosis jika terdapat:
1. Meluasnya rasa sakit yang berlangsung setidaknya tiga bulan
2. Tidak ada kondisi lain yang mendasari yang mungkin menyebabkan rasa sakit

Pengobatan

Obat dapat membantu mengurangi rasa sakit pada pasien fibromialgia dan memperbaiki tidur. Pilihan umum yang biasa diberikan pada praktek sehari-hari meliputi:
  1. Penghilang sakit: Acetaminophen dapat mengurangi rasa sakit dan kekakuan yang disebabkan oleh fibromyalgia namun efektifitasnya bervariasi dan tergantung per individu. Dokter juga mungkin merekomendasikan obat anti-inflammatory drugs (NSAID) seperti ibuprofen.
  2. Antidepresan: Antidepresan golongan SNRI seperti Duloxetine (Cymbalta) telah mendapatkan persetujuan dari Food and Drug Administration (FDA) untuk membantu meringankan rasa sakit dan kelelahan yang terkait dengan fibromialgia. Obat ini menyeimbangkan Serotonin dan Norepineprine yang dianggap berperan dalam peningkatan rasa nyeri di otak. Dokter mungkin meresepkan amitriptiline atau fluoxetine sebagai obat antidepresan yang juga bisa membantu. Bagi pasien yang mengalami masalah jantung tidak disarankan menggunakan amitriptiline.
  3. Obat anti-kejang/epilepsi: Obat yang sebenarnya diperuntukkan untuk mengobati epilepsi sering berguna dalam mengurangi beberapa jenis nyeri. Gabapentin kadang-kadang membantu dalam mengurangi gejala fibromialgia, sedangkan pregabalin (Lyrica) adalah obat lini pertama yang disetujui oleh Food and Drug Administration untuk mengobati fibromialgia.
Pengobatan Non-farmakologi

Pasien yang mengalami fibromialgia sering kali mengalami masalah dalam suasana perasaan dan ketidaknyaman suasana hati terkait dengan nyeri yang berlangsung kronik dan sulit sembuh. Pasien sering membutuhkan terapi konseling untuk mengatasi kondisinya nyerinya.

Perilaku Nyeri (Pain Behavior) adalah istilah yang digunakan dalam praktek sehari-hari pada kasus pasien yang perilakunya hampir diliputi kondisi nyeri. Hal ini dipicu pasien yang terlalu sering mengalami masalah nyeri yang tidak mereda walaupun dasar keluhannya sudah tidak ditemukan.

Pasien juga disarankan untuk mampu mengatasi kondisi stress lingkungan dan kelelahan fisik yang bisa berakibat meningkatnya persepsi nyeri pasien. Suasana perasaan negatif dianggap mampu meningkatkan respon dan persepsi nyeri pasien. Untuk itu kadang diperlukan terapi kognitif untuk mengubah persepsi negative pasien. Pasien yang mengalami fibromialgia perlu untuk tetap bekerja karena hal tersebut akan lebih baik daripada pasien tidak melakukan apa-apa.

Tidur yang cukup sangat disarankan pada pasien yang mengalami fibromialgia. Kondisi tidur yang kurang nyaman karena perasaan nyeri yang dialami bisa diatasi dengan penggunaan obat anti-insomnia dosis kecil yang membantu tidur pasien serta pengobatan nyeri yang baik untuk memperbaiki kualitas tidurnya, batasi tidur siang.

Berolahraga secara teratur sangat diperlukan pasien fibromialgia. Pada awalnya, olahraga mungkin dapat meningkatkan rasa sakit tetapi melakukannya secara bertahap dan teratur sering mengurangi gejala. Latihan yang tepat mungkin termasuk berjalan, berenang, bersepeda, dan aerobik. Seorang terapis fisik bisa membantu Anda mengembangkan program latihan di rumah. Peregangan, baik postur dan latihan relaksasi juga sangat membantu.

Akupunktur atau tusuk jarum bertujuan untuk mengembalikan keseimbangan normal tubuh (harmoni) dengan memasukkan jarum yang sangat halus melalui kulit ke berbagai kedalaman. Menurut teori-teori Barat, jarum menyebabkan perubahan dalam aliran darah dan kadar neurotransmiter di otak dan sumsum tulang belakang. Beberapa studi menunjukkan bahwa akupunktur mampu membantu meringankan gejala fibromialgia, sementara penelitia yang lain tidak menunjukkan manfaat.

Terapi pijat dapat mengurangi denyut jantung Anda, mengendurkan otot, meningkatkan berbagai gerakan di sendi dan meningkatkan produksi zat penghilang rasa sakit alami tubuh Anda. Hal ini sering membantu meredakan stres dan kecemasan.

Praktik-praktik Yoga dan Tai Chi dapat membantu pasien fibromialgia. Teknik ini menggabungkan meditasi, gerakan lambat, pernapasan dan relaksasi. Keduanya telah ditemukan dapat membantu dalam mengontrol gejala fibromialgia.

Inti pengobatan fibromialgia memang sangat multidisiplin. Pasien sering kali tidak mendapatkan perbaikan dari satu sisi pengobatan saja dan hal ini sering kali mempengaruhi suasana perasaan pasien. Pengobatan dengan obat-obatan juga perlu dibantu dengan pengobatan non-obat sebagai bagian terapi terintegrasi yang bisa dilakukan.

health.detik.com

Produk dan Peralatan kesehatan yang Anda butuhkan :
PERLENGKAPAN OLAHRAGA
PERALATAN MEDIS

Share this article :

Copyright © 2013. Medical Line | Template by Full Blog Design | Proudly powered by Blogger
Medical Line