Kanker darah ini cenderung menyerang individu di grup usia 50-an ke atas. Namun dilaporkan pula banyak kasus leukemia saat ini terjadi di kalangan anak dan usia muda yang berujung kematian. Berdasarkan laporan pasar medis, hampir 100 ribu orang tiap tahun terserang kanker darah putih.
Apa sebenarnya pemicu kanker tersebut. Hingga kini penyebab pasti leukemia masih menjadi perdebatan di kalangan pakar, mengingat sebagian besar pasien leukemia menderita akibat kelainan genetika atau bawaan. Namun, bukan berarti, anda yang tidak memiliki kelainan genetik dapat tenang. Ada beberapa penyebab gangguan kesehatan yang terbukti membuka peluang seseorang terpapar Leukemia. Berikut ini adalah beberapa hal yang meningkatkan risiko tersebut dan sebaiknya anda mewaspadainya sejak dini, baik terhadap diri sendiri maupun keluarga.
Rokok
Produk asal tembakau ini sepertinya menjadi musuh utama kesehatan. Jika anda termasuk penikmat asap yang mengalir lewat mulut dan hidung, maka sebaiknya kini mulai berhati-hati. Rokok terbukti meningkatkan peluang seseorang terpapar leukemia!!
Perokok cenderung menghisap banyak zat kimia berbahaya saat merokok. Partikel-partikel berbahaya itu masuk aliran darah, di sana mereka mengundang masuk banyak gangguan kesehatan. Perokok aktif di atas usia 60 memiliki risiko dua kali lipat terkena penyakit leukemia. Jika anda dapat menghentikan kebiasaan penuh ancaman itu, maka tubuh anda pun ikut menikmati dan berterima kasih.
Human T-Cell Leukemia Virus
Ini merupakan satu jenis virus yang menyebar akibat berbagi jarum suntik. Penularan virus ini juga ditimbulkan lewat hubungan seksual, atau ibu pembawa virus yang tengah menyusui bayinya. Apabila terinfeksi oleh virus Human T-Cell Leukemia, otomatis peluang terpapar penyakit tersebut pun kiat meningkat.
Terapi Kanker
Tidak banyak orang di luar sana menyadari fakta bahwa leukemia dapat dipicu oleh beberapa terapi pengobatan kanker. Pasien yang menjalani terapi radiasi atau jenis kemoterapi tertentu dapat mengembangkan leukemia dalam tubuhnya sejalan dengan waktu. Ketika tidak timbul gejala yang terlihat saat itu juga, anda bisa jadi terjangkit oleh zat-zat terapi itu setelah beberapa tahun lagi, pasca-usai pengobatan.
Bahan Kimia
Mereka yang bekerja dengan risiko tubuh terpapar benzene dalam konsentrasi tinggi bisa jadi mengembangkan leukemia dalam tubuh sejalan dengan waktu. Benzene adalah produk utama dalam pabrik kimia. Selain zat tersebut, sering terpapar dengan formaldehida juga memperbesar risiko terkena leukemia.
Radiasi bom atom
Penyebab satu ini tidak bisa disangkal. Jika anda tinggal di sekitar lingkungan di mana anda setiap hari 'bergaul' dengan radiasi bom atom, maka kesempatan menjadi pasien leukemia pun cukup tinggi. Tak hanya itu, radiasi jenis ini pun berpotensi merenggut kesehatan anda sepenuhnya.
Kelainan genetika
Beberapa kelainan genetika tertentu juga meningkatkan peluang seseorang terjangkiti leukemia, terutama kelainan yang disebabkan kromosom abnormal. Down syndrome atau epilepsi kategori serius juga dianggap faktor pemicu leukemia.
Perlu diingat juga, sangat mungkin seseorang terserang leukemia tanpa kehadiran faktor pemicu risiko diatas. Namun peningkatan faktor pemicu membuat anda pun cenderung lebih rentan dengan penyakit tersebut.
Dalam dunia kedokteran beberapa tahun kebelakang, sebuah studi mengklaim bahwa tubuh yang kerap terpapar medan elektromagnetik dapat meningkatkan risiko leukemia. Namun, hanya sedikit pakar kedokteran yang mendukung klaim tersebut. Fakta yang kini berkembang, gelombang elektromagnetik ikut memicu leukemia masih menjadi perdebatan.
republika.co.id
Produk dan Peralatan kesehatan yang Anda butuhkan :
PERLENGKAPAN OLAHRAGA
PERALATAN MEDIS