1. Kelumpuhan di bagian tangan atau kaki, rasa kebas, pusing, sulit memegang sendok atau benda lain, penglihatan ganda, pandangan mendadak gelap saat melirik, lidah pelo atau cadel, dan merasa lemah, terutama pada separuh wajah atau tubuh.
Tanda-tanda tersebut merupakan gejala stroke. Stroke adalah gangguan fungsi otak karena terganggunya suplai darah ke otak. Jika aliran darah terhambat lebih dari beberapa detik, sel-sel otak di area yang tak teraliri akan rusak secara permanen, bahkan menyebabkan kematian.
Gejala yang muncul bergantung pada saraf mana yang terganggu. Jika yang tersumbat adalah pembuluh darah besar, akan banyak bagian tubuh yang kehilangan fungsi, misalnya separuh badan. Namun, jika hanya arteri kecil yang tersumbat, kelumpuhan mungkin hanya terjadi di bagian tangan atau kaki. Jika sudah terlihat tanda-tanda awal stroke, penanganan medis harus dilakukan secepat mungkin. Jika sampai terserang stroke, penderita akan terancam kehilangan waktu produktifnya, bahkan kecacatan.
2. Nyeri di bagian dada, rasa sakit di bagian tangan, rahang, atau leher, berdebar-debar, napas cepat, keringat dingin, lelah berlebihan, mual, muntah, serta sesak napas.
Gejala di atas merupakan tanda serangan jantung. Segeralah mencari pertolongan ke rumah sakit. Menurut Prof dr Teguh Santoso, SpPD, SpJP, ahli penyakit jantung dari RS Medistra, pasien serangan jantung harus segera ke rumah sakit untuk membuka bekuan darah. "Dokter harus segera memecah atau menyedot bekuan darah. Bila hal ini dilakukan dalam waktu 90-120 menit, angka kematiannya bisa ditekan," katanya dalam suatu kesempatan.
Meski demikian, harus dipahami juga bahwa tidak semua pasien serangan jantung mengalami gejala nyeri dada atau sesak napas. Pada wanita, terutama yang sudah menopause dan orang dengan diabetes, mereka tidak merasakan serangan jantung yang "tidak begitu sakit". Namun, bersikap waspada dan segera mencari pertolongan, terutama jika mengalami beberapa gejala seperti mendadak merasa sangat lemah atau lumpuh, mual, sesak napas, atau berkeringat, segeralah ke dokter.
3. Nyeri di bagian tungkai kaki, kram, terasa hangat, dan membengkak, nyeri di bagian dada, dan sesak napas.
Gejala ini merupakan tanda adanya pembekuan darah di bagian kaki atau disebut juga dengan gangguan tromboemboli vena. Ini merupakan kondisi yang serius karena bisa menyebabkan kematian mendadak. Pembekuan darah di bagian kaki biasanya diderita penumpang pesawat kelas ekonomi yang harus duduk belasan jam sehingga otot kaki tidak bergerak. Gumpalan darah yang membeku dapat merusak dan memblokir sirkulasi darah dalam tubuh. Salah satu bagian dari bekuan darah itu kemungkinan bisa pecah dan pada akhirnya memblokir pembuluh darah sehingga memotong pasokan darah ke sejumlah organ penting dalam tubuh.
4. Ada darah di urine meski tanpa rasa sakit.
Kapan pun Anda menemukan adanya darah di urine, segera periksakan diri ke dokter, bahkan meski Anda tidak merasakan sakit. Bisa jadi ini merupakan tanda adanya batu di ginjal atau infeksi prostat. Penyakit tersebut sering kali tidak bergejala dan tidak menimbulkan sakit sehingga penderita tak merasa perlu berkonsultasi kepada dokter. Beberapa penyakit yang bisa menyebabkan munculnya warna kemerahan saat berkemih adalah kanker di ginjal, ureter, infeksi kandung kemih, atau prostat. "Jangan abaikan tanda penting ini. Darah di urine mungkin satu-satunya tanda untuk diagnosis dini," kata Shulman.
5. Gejala asma yang tak membaik
Serangan asma ditandai oleh napas tersengal-sengal atau bunyi ngik-ngik saat penderita bernapas. Namun, waspadailah jika serangan asma tidak kunjung membaik. Saat asma kambuh atau anfal, penderita harus segera mendapat pengobatan, misalnya dengan obat hirup, tablet, atau suntikan. Jika terjadi keadaan kritis, penderita juga perlu dibawa ke rumah sakit untuk mendapat pertolongan darurat agar rasa tertekan di dada dapat dikurangi.
Pada penderita asma, udara yang masuk melalui pernapasan sulit masuk ke bronkus karena jalan napas tersebut menyempit. Penyempitan saluran napas tersebut disebabkan kontraksi otot-otot polos saluran napas, membengkaknya permukaan membran, dan produksi lendir yang berlebihan, atau campuran ketiga hal tersebut. Akibatnya, penderita menjadi susah bernapas. Hal ini bisa menyebabkan volume udara di paru-paru berkurang. Akibatnya, kadar oksigen berkurang, sedangkan kadar karbon dioksida meningkat. Hal ini bisa berdampak pada otak sehingga penderita merasa sangat mengantuk.
6. Depresi dan ingin bunuh diri.
Berhati-hatilah apabila Anda merasa sungguh tak berdaya dan berharap Tuhan cepat-cepat mencabut nyawa Anda. Waspadai pula jika Anda merasa ada dorongan untuk bunuh diri. Orang depresi tidak selalu ingin bunuh diri, tetapi desakan bunuh diri hampir selalu didahului depresi, isolasi, serta rasa ketidakberdayaan dan ketidakmampuan menjalani kehidupan. "Depresi bisa jadi masalah kesehatan serius karena dapat menimbulkan dorongan untuk bunuh diri," kata Shulman.
Gejala depresi yang perlu diketahui antara lain perasaa sedih, cemas, apatis, perubahan pola tidur, dan kehilangan gairah untuk melakukan berbagai aktivitas. Sebenarnya, depresi dapat diatasi dengan obat-obatan dan konseling. Penyakit depresi bukan milik orang dewasa saja. Remaja dan anak-anak juga bisa mengalaminya. Mungkin Anda masih ingat kasus-kasus bunuh diri yang dilakukan oleh bocah belia. Orang-orang yang punya karakter tertutup serta selalu menilai negatif pada diri sendiri lebih mudah mengalami depresi.
Produk dan Peralatan kesehatan yang Anda butuhkan :
PERLENGKAPAN OLAHRAGA
PERALATAN MEDIS