Kalau ditanya, apa sih masalah utama yang dihadapi di kala bulan puasa? Mungkin salah satu jawabannya bau mulut! Ya, bau mulut kerap menjadi persoalan yang mengurangi kepercayaan diri di saat puasa. Bagaimana mengatasinya?
Pakar tumbuhan dan obat tradisional, dr. Setiawan Dalimartha mengatakan, salah satu cara melakukan perawatan gigi dan mulut adalah menerapkan prinsip back to nature (kembali ke alam). Setiawan mencontohkan kebiasaan masyarakat jaman dulu yang terbiasa mengunyah daun sirih. Banyak manfaat dari kebiasaan ini. Khasiat daun sirih bagi kesehatan gigi, ternyata tak sekedar mitos. "Mengunyah daun sirih memang bisa mengatasi gusi berdarah, atau radang. Dan menurut penelitian memang bagus untuk gigi sehat," jelas Setiawan.
Ia menjelaskan, daun sirih mengandung minyak asiri yang kaya chavikol. Chavikol ini bermanfaat sebagai antibakteri dengan daya bunuh bakteri hingga lima kali lipat dari antibakteri golongan fenol. Selain itu, daun sirih juga mengandung tannin yang mampu menghentikan perdarahan pada radang gusi yang bisa mengatasi sariawan. "Daun sirih juga mengandung pigmen hijau dengan khasiat antioksidan dan khlorofil sebagai antiradang, antioksidan dan penyembuh luka," kata Setiawan.
Tak hanya sirih, Setiawan juga mengatakan, garam yang sering dijadikan obat sakit gigi juga terbukti sahih untuk kesehatan gigi. Garam dipercaya berkhasiat mendetoks racun dan dapat menanggulangi gangguan pada gusi. Nah, ternyata, selain sirih dan garam, masih ada satu buah lagi yang bermanfaat untuk kesehatan gigi yaitu jeruk nipis. "Jeruk nipis berkhasiat untuk pengobatan sariawan, sakit gigi, serta mencegah kanker mulut dan dapat memberikan sensasi segar," jelas Setiawan.
Lebih lanjut dipaparkan, jeruk nipis mengandung minyak menguap limonene yang berkhasiat aromatik harum dan menyegarkan. Nah, unsur inilah yang dapat mewangikan mulut.
Bagaimana memanfaatkan sirih, garam dan jeruk nipis untuk mencegah kesegaran mulut selama puasa? Dekan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti, Dr. drd. Melanie Sadono Djamil menyarankan, agar pola sikat gigi dilakukan secara teratur dengan menggunakan pasta gigi herbal yang mengandung sirih, garam, dan jeruk nipis.
Sikat gigi sebelum imsak atau sesudah makan sahur dan sebelum tidur, menurutnya, cukup untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut sepanjang bulan puasa. Syaratnya, kita juga harus menjaga makanan yang dikonsumsi. "Berkumur juga dengan antiseptik yang bersifat alamiah atau dari bahan alam, karena bahan alam dapat mempertahankan bakteri yang memang dibutuhkan untuk pencernaan dalam rongga mulut," kata Melanie.
Sifat bahan alam ini dapat meniadakan efek samping zat aktif terhadap kesehatan tubuh yang disebut side effects substance . Satu lagi, selama puasa harap mengerem konsumsi makanan yang meninggalkan bau lebih lama seperti durian, pete ataupun jengkol. Puasa? Bau mulut? No way!!
kompas.com
Produk dan Peralatan kesehatan yang Anda butuhkan :
PERLENGKAPAN OLAHRAGA
PERALATAN MEDIS