Minggu, 01 Juli 2012

Diposting oleh : Ermawati Darmika (Palopo, Sulawesi Selatan)


: Posted on Minggu, 01 Juli 2012 - 21.53

Balita Sakit Demam
Dulu, demam yang dialami si kecil dapat mengancam kelangsungan hidupnya. Kini, berbagai jenis antibiotik dan vaksinasi biasanya sudah bisa mengatasi demam sehingga tidak berakibat buruk bagi si kecil. Akan tetapi demam sebagai momok yang menakutkan masih saja membayangi orang tua.

Tidak Selamanya Jahat

Ternyata demam adalah tanda yang baik. Demam terjadi saat tubuh mempertahankan diri dalam mengatasi infeksi. Kebanyakan jenis bakteri dan virus mati dalam suhu 37°C. Peningkatan temperatur membuka kesempatan kepada tubuh untuk memenangkan pertarungan melawan bakteri dan virus. Demam juga mengakibatkan sistem kekebalan tubuh, menyesuaikan produksi sel darah putih, antibodi dan agen pelawan infeksi lain. Kerusakan otak akibat demam tinggi akan terjadi jika demam melebihi 42°C dalam jangka waktu panjang. Banyak juga yang mengkhawatirkan terjadinya peningkatan demam. Demam yang tidak ditanggulangi jarang yang mencapai hingga lebih dari 42°C, kecuali jika si kecil mengenakan pakaian yang terlalu tebal atau terjebak di tempat yang terlalu panas. Otak dengan sendirinya akan menghentikan peningkatan demam agar tidak terlalu berlebihan.

Demam tidak selamanya perlu dikhawatirkan. Jika si kecil masih cukup aktif dan nyaman, minum banyak cairan, bisa tidur nyenyak maka pengobatan demam tidak mutlak dibutuhkan. Langkah yang tepat harus dilakukan untuk menurunkan demam jika si kecil merasa sangat tidak nyaman, mual, muntah, dehidrasi atau kesulitan tidur akibat demam tersebut. Tujuannya hanya untuk menurunkan temperatur tubuh hingga mencapai angka normal, bukan untuk menghilangkan demam.

Mengurangi Keluhan

Untuk menurunkan demam, pertama singkirkan pakaian atau selimut yang berlebihan. Lingkungan harus tetap sejuk. Dua jenis obat yang biasanya cukup membantu dalam menurunkan demam adalah acetaminophen dan ibuprofen.

Acetaminophen diberikan setiap 4 – 6 jam, bekerja merangsang otak agar menurunkan demam. Jangan asal memberikan obat penurun demam untuk anak umur di bawah 3 bulan, kecuali di bawah pengawasan dokter.

Ibuprofen diberikan setiap 6 – 8 jam, mengatasi inflamasi pusat demam dan tidak boleh diberikan kepada Anak di bawah usia 6 bulan. Kedua jenis obat tersebut bisa mengatasi demam berkepanjangan, tapi perhatikan baik–baik dosisnya. Mandi air dingin atau alkohol memang mendinginkan kulit tapi memperburuk keadaan temperaturnya kembali meningkat.

Demam adalah tanda akan terjadinya sesuatu dalam tubuh si kecil. Biasanya berupa infeksi ringan, tapi bisa juga cukup parah. Anak kurang dari 90 hari yang mengalami demam harus segera diperiksa oleh dokter. Anak usia berapa pun yang menderita demam tinggi juga harus segera diperiksa oleh dokter, kecuali jika demam tersebut dapat diturunkan dengan segera dan si kecil tetap nyaman, tidak merasa terganggu, pusing, kesulitan bernapas, kaku pada leher, tidak mau menggerakkan tangan dan kaki sebaiknya segera diperiksakan ke dokter.

Bersahabat dengan Dokter

Anak usia di bawah 6 bulan yang menderita demam sebaiknya segera diperiksa oleh dokter dalam jangka waktu 24 jam ( kecuali setelah mendapatkan vaksin DPT ). Mungkin saja ada infeksi tertentu yang harus segera ditanggulangi. Anak umur 6 – 24 bulan yang tidak tampak terganggu atau menunjukkan gejala khusus akibat demam yang dideritanya tetap juga harus diperiksakan jika demamnya belum juga turun setelah 48 jam ( 72 jam jika menunjukkan gejala flu ). Meskipun orang tua maupun tetangga banyak yang menceritakan tentang "kejamnya" demam, Anda tidak boleh terlalu terpengaruh . Tetap tenang, jangan panik dan jika membutuhkan, sebaiknya Anda minta saran dari dokter. Demam adalah salah satu usaha tubuh dalam menyelamatkan si kecil, memberikan sinyal akan adanya masalah potensial dalam diri si kecil, mengaktifkan sistem kekebalan dan melawan bakteri maupun virus.

Produk dan Peralatan kesehatan yang Anda butuhkan :
PERLENGKAPAN OLAHRAGA
PERALATAN MEDIS

Share this article :

Copyright © 2013. Medical Line | Template by Full Blog Design | Proudly powered by Blogger
Medical Line