Minggu, 08 Juli 2012

Diposting oleh : Ermawati Darmika (Palopo, Sulawesi Selatan)


: Posted on Minggu, 08 Juli 2012 - 23.45

Vaksinasi Polio
Polio adalah penyakit yang disebabkan oleh virus. Satu dari 200 infeksi berkembang menjadi kelumpuhan. Satu dari 5-10 pasien lumpuh meninggal ketika otot-otot pernafasannya menjadi lumpuh. Kebanyakan menyerang anak-anak dibawah umur tiga tahun (lebih dari 50 persen kasus), tapi dapat juga menyerang orang dewasa.

Virus polio masuk ke tubuh melalui mulut, bisa dari makanan atau air yang tercemar virus. Virus kemudian ditemukan dikerongkongan dan memperbanyak diri di dalam usus dan masuk ke sel saraf melalui aliran darah. Sel saraf yang terserang virus polio ini menjadi lumpuh, termasuk sel-sel saraf yang mengendalikan otot.

Bagaimana cara mendapatkan kekebalan terhadap virus ini? Kekebalan terhadap polio dapat distimulasi melalui dua cara, yaitu imunisasi dan melalui infeksi alami virus polio. Virus polio yang otot pernafasan menginfeksi manusia menyebabkan kekebalan seumur hidup terhadap penyakit ini, tetapi kekebalan ini hanya terbatas pada tipe tertentu dari virus polio (tipe 1, 2 atau 3). Sayangnya, infeksi oleh salah satu jenis virus tidak menyebabkan kekebalan terhadap jenis virus yang lain.

Vaksin polio terdiri dari ketiga jenis kuman polio yang sudah dilumpuhkan, sehingga sangat efektif dalam memberi kekebalan baik oleh serangan virus polio tipe 1, 2 maupun 3. Tipe 1 adalah yang terganas dan umum terjadi, sedangkan tipe 2 sudah tidak pernah terdeteksi di seluruh dunia sejak tahun 1999. Terdapat 2 jenis vaksin polio, yaitu yang diberikan secara oral (yang dipakai di Indonesia) dan yang diberikan melalui suntikan. Masing-masing jenis vaksin tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan.

Mekanisme aksi vaksin polio oral melalui dua cara yaitu membentuk antibodi di dalam darah dan respon imun lokal di dalam usus. Respon imun di dalam usus mencegah multiplikasi virus, ini adalah alasan utama mengapa pemerintah Indonesia masih menggunakan vaksin polio oral, karena kemampuannya memutus rantai penyebaran dari orang ke orang (mengingat masih tingginya angka penderita polio di Indonesia). Kekurangan vaksin polio oral, dapat menyebabkan kelumpuhan, dan ini sangat jarang sekali terjadi (orang dengan defisiensi imun merupakan salah satu penyebabnya).

Vaksin polio yang diberikan melalui suntikan menghasilkan antibodi didalam darah untuk mencegah penyebaran virus ke sistem saraf pusat. Vaksin jenis ini tidak menyebabkan kelumpuhan, karena diberikan dalam bentuk inaktif. Respon imun lokal di dalam usus vaksin ini sangat kecil, sehingga virus masih dapat bemultiplikasi dan dikeluarkan melalui kotoran (risiko terjadinya rantai penyebaran).

Belum ada pengobatan antivirus yang spesifik untuk penyakit polio sampai saat ini. Pencegahan merupakan satu-satunya jalan terbaik. Disamping itu, sanitasi lingkungan serta kebersihan perorangan akan meminimalisir virus yang masuk melalui saluran makanan.

Produk dan Peralatan kesehatan yang Anda butuhkan :
PERLENGKAPAN OLAHRAGA
PERALATAN MEDIS

Share this article :

Copyright © 2013. Medical Line | Template by Full Blog Design | Proudly powered by Blogger
Medical Line