Sabtu, 09 November 2013

Diposting oleh : Ermawati Darmika (Palopo, Sulawesi Selatan)


: Posted on Sabtu, 09 November 2013 - 05.44

Informasi Kesehatan: Sistem Penggolongan Darah. Klasifikasi atau Golongan Darah sebaiknya memang harus dipahami oleh setiap orang, bukan hanya bagi para praktisi medis atau kesehatan saja. Artinya, setiap orang harus tahu jenis golongan darahnya secara benar setelah menjalani prosedur tes golongan darah di laboratorium. Jangan hanya asal tebak dan golongan darah asal tebak itu dicantumkan pada KTP. Sebab hal ini bisa berakibat fatal, bahkan berakibat kematian jika suatu saat yang bersangkutan menjalani transfusi darah.
Golongan Darah. Medical Line
Golongan Darah: A, B, O, AB. Pahami Dengan Benar

Golongan Darah adalah klasifikasi darah berdasarkan ada atau tidak adanya zat antigenik diwariskan pada permukaan sel darah merah (sel darah merah). Antigen ini berupa protein, karbohidrat, glikoprotein, atau glikolipid, tergantung pada sistem golongan darah. Beberapa antigen ini juga hadir pada permukaan jenis lain sel-sel dari berbagai jaringan. Beberapa dari sel antigen permukaan darah merah dapat berasal dari satu alel (atau gen terkait sangat erat) dan secara kolektif membentuk sistem golongan darah. Jenis darah diwariskan dan mewakili kontribusi dari kedua orang tuanya. Sebanyak 32 sistem golongan darah manusia sekarang diakui oleh International Society of Transfusi Darah (ISBT). Dua yang paling penting adalah ABO dan antigen RhD, mereka menentukan jenis darah seseorang (A, B, AB dan O, dengan + dan - yang menunjukkan statusnya RhD). Banyak ibu hamil membawa janin dengan jenis darah yang berbeda dari mereka sendiri, dan ibu bisa membentuk antibodi terhadap sel darah merah janin. Terkadang antibodi ini ibu adalah IgG, sebuah imunoglobulin kecil, yang dapat melewati plasenta dan menyebabkan hemolisis sel darah merah janin, yang pada gilirannya dapat menyebabkan penyakit hemolitik pada bayi baru lahir disebut fetalis eritroblastosis, penyakit dari jumlah darah janin rendah yang berkisar dari ringan sampai parah. Kadang-kadang ini mematikan bagi janin, dalam kasus ini disebut hidrops fetalis. Sebuah jenis darah lengkap akan menggambarkan set lengkap 30 zat pada permukaan sel darah merah, dan golongan darah seseorang adalah salah satu dari banyak kemungkinan kombinasi antigen darah - kelompok. Di seberang golongan darah 30, lebih dari 600 antigen darah - kelompok yang berbeda telah ditemukan, namun banyak di antaranya sangat langka, beberapa yang terutama ditemukan pada kelompok etnis tertentu. Hampir selalu, seorang individu memiliki golongan darah yang sama untuk hidup, tetapi sangat jarang perubahan individu golongan darah melalui penambahan atau penekanan antigen dalam infeksi, keganasan, atau penyakit autoimun. Lain penyebab yang lebih umum dalam perubahan golongan darah adalah transplantasi sumsum tulang. Transplantasi sumsum tulang dilakukan selama bertahun leukemia dan limfoma, antara penyakit lain. Jika seseorang menerima sumsum tulang dari seseorang yang adalah jenis ABO berbeda (misalnya, tipe Seorang pasien menerima O sumsum tulang jenis), golongan darah pasien akhirnya akan dikonversi ke tipe donor. Beberapa jenis darah berhubungan dengan warisan penyakit lain, misalnya, antigen Kell kadang-kadang dikaitkan dengan sindrom McLeod. Jenis darah tertentu dapat mempengaruhi kerentanan terhadap infeksi, contoh menjadi resistensi terhadap spesies malaria spesifik terlihat pada orang yang tidak memiliki antigen Duffy. The Duffy antigen, mungkin sebagai akibat dari seleksi alam, kurang umum pada kelompok etnis dari daerah dengan kejadian malaria tinggi. Sistem ABO adalah sistem darah - kelompok yang paling penting dalam transfusi darah manusia. Antibodi anti - A dan anti - B terkait biasanya imunoglobulin M, disingkat IgM, antibodi. ABO antibodi IgM diproduksi di tahun-tahun pertama kehidupan oleh sensitisasi terhadap zat lingkungan seperti makanan, bakteri, dan virus. The O di ABO sering disebut 0 (nol, atau null) dalam bahasa lain. Sistem Rh adalah sistem darah - kelompok yang paling signifikan kedua di transfusi darah manusia dengan saat ini 50 antigen. Antigen Rh yang paling signifikan adalah antigen D, karena itu adalah yang paling mungkin untuk memprovokasi respon sistem kekebalan tubuh dari lima antigen Rh utama. Adalah umum bagi individu D -negatif tidak memiliki anti - D IgG atau antibodi IgM, karena antibodi anti - D biasanya tidak diproduksi oleh sensitisasi terhadap zat lingkungan. Namun, orang D- negatif dapat menghasilkan antibodi IgG anti - D setelah peristiwa sensitisasi : mungkin transfusi fetomaternal darah dari janin pada kehamilan atau kadang-kadang transfusi darah dengan sel darah merah positif D. Penyakit Rh dapat berkembang dalam kasus ini. Jenis darah Rh negatif jauh lebih umum dalam proporsi populasi Asia (0,3 %) dari mereka di White (15 %). Dalam tabel di bawah ini, ada atau tidak adanya antigen Rh ditandai oleh + atau - tanda, sehingga misalnya A- kelompok tidak memiliki dari antigen Rh. 32 sistem darah - kelompok telah diidentifikasi, termasuk sistem ABO dan Rh. Dengan demikian, selain antigen ABO dan antigen Rh, banyak antigen lain yang diekspresikan pada permukaan membran RBC. Sebagai contoh, seorang individu bisa AB, D positif, dan pada saat yang sama M dan N positif (sistem MNS), K positif (sistem Kell), Lea atau Leb negatif (sistem Lewis), dan sebagainya, menjadi positif atau negatif untuk setiap kelompok sistem antigen darah. Banyak sistem golongan darah diberi nama setelah pasien dimana antibodi yang sesuai awalnya ditemui. Obat Transfusi adalah cabang khusus hematologi yang berkaitan dengan studi golongan darah, bersama dengan karya bank darah untuk memberikan pelayanan transfusi darah dan produk darah lainnya. Di seluruh dunia, produk darah harus diresepkan oleh dokter (dokter berlisensi atau ahli bedah) dengan cara yang sama seperti obat-obatan.
Di Indonesia, kita masih sering mendengar/mempercayai mitos-mitos atau salah paham tentang golongan darah, seperti :
"Golongan darah anak harus sama dengan golongan darah salah satu orangtua."
"Golongan darah anak perempuan ikut ayah, golongan darah anak laki-laki ikut ibu."
"Golongan darah O lebih kuat daripada golongan darah lain."
"Darah yang berwarna gelap berarti golongan darah O."

Tidak ada satupun mitos di atas yang benar. Salah satu komplikasi dari mitos ini adalah memicu pertengkaran suami isteri jika memiliki anak yang berbeda golongan darah dengan salah satu atau kedua orangtuanya; sang suami mencurigai sang isteri, atau menuduh sang isteri telah berselingkuh.

Sebenarnya pemahaman terhadap golongan darah telah kita pelajari di bangku SMA, tapi banyak di antara kita yang melupakannya dan akhirnya sebagian dari kita terpengaruh oleh mitos-mitos yang ada.

A, B, O, AB

Ada beberapa sistem penggolongan darah. Yang paling umum dipakai adalah sistem ABO dan sistem Rhesus..

Golongan darah kita ditentukan oleh perpaduan gen yang diwariskan oleh ayah dan gen yang diwariskan oleh ibu kita. Pewarisan gen yang menentukan golongan darah mengikuti hukum Mendel. Jenis gen yang diwariskan itu disebut genotip (genotype), terdiri dari genotip A, B, dan O.
- Perpaduan gen O dan gen O menghasilkan golongan darah O.
- Perpaduan gen A dan gen O menghasilkan golongan darah A.
- Perpaduan gen A dan gen A menghasilkan golongan darah A.
- Perpaduan gen B dan gen O menghasilkan golongan darah B.
- Perpaduan gen B dan gen B menghasilkan golongan darah B.
- Perpaduan gen A dan gen B menghasilkan golongan darah AB.

Dengan kata lain :
  • Jika kita bergolongan darah O, kita hanya mempunyai gen O.
  • Jika kita bergolongan darah A, kita mungkin mempunyai gen A saja, atau mempunyai gen A dan gen O.
  • Jika kita bergolongan darah B, kita mungkin mempunyai gen B saja, atau mempunyai gen B dan gen O.
  • Jika kita bergolongan darah AB, kita mempunyai gen A dan gen B.
  • Orang yang bergolongan darah A, jika menerima gen A dan gen A dari kedua orangtuanya, disebut homozigot ; jika menerima gen A dan gen O dari kedua orangtuanya, disebut heterozigot.
  • Orang yang bergolongan darah B, jika menerima gen B dan gen B dari kedua orangtuanya, disebut homozigot ; jika menerima gen B dan gen O dari kedua orangtuanya, disebut heterozigot.
  • Orang yang bergolongan darah O hanya mewariskan gen O untuk keturunannya.
  • Orang yang bergolongan darah A bisa mewariskan gen A atau gen O untuk keturunannya.
  • Orang yang bergolongan darah B bisa mewariskan gen B atau gen O untuk keturunannya.
  • Orang yang bergolongan darah AB bisa mewariskan gen A atau gen B untuk keturunannya.
Oleh karena itu :
  • Orangtua golongan O dan O, menghasilkan anak golongan O.
  • Orangtua golongan O dan A, menghasilkan anak golongan O atau golongan A.
  • Orangtua golongan O dan B, menghasilkan anak golongan O atau golongan B.
  • Orangtua golongan O dan AB, menghasilkan anak golongan A atau golongan B.
  • Orangtua golongan A dan A, menghasilkan anak golongan A atau golongan O.
  • Orangtua golongan A dan B, menghasilkan anak golongan A atau golongan B atau golongan AB atau golongan O.
  • Orangtua golongan A dan AB, menghasilkan anak golongan A atau golongan AB atau golongan B.
  • Orangtua golongan B dan B, menghasilkan anak golongan B atau golongan O.
  • Orangtua golongan B dan AB, menghasilkan anak golongan A atau golongan AB atau golongan B.
  • Orangtua golongan AB dan AB, menghasilkan anak golongan A atau golongan B atau golongan AB.
Jika kita sudah mengerti semua penjelasan di atas, kita tahu bahwa golongan darah anak tidak selalu sama dengan salah satu orangtua, kecuali untuk pasangan O dan O, pasangan O dan A, dan pasangan O dan B.

Kuat tidaknya seseorang sama sekali tidak ditentukan oleh golongan darah. Ada banyak faktor yang menentukan kesehatan fisik kita, termasuk kadar Haemoglobin (Hb), jumlah sel darah merah (Eritrosit), jumlah dan komposisi sel darah putih (Lekosit), jumlah sel darah pembeku (Trombosit), dan masih banyak indikator lain yang menentukan kesehatan seseorang. Yang jelas, golongan darah tidak menentukan sehat tidaknya seseorang.

Sebagian orang masih percaya pada mitos bahwa darah yang berwarna merah gelap berarti golongan darah O. Ini sepenuhnya salah. Warna darah sangat ditentukan oleh kadar Hb, jumlah sel darah merah, jumlah sel darah putih, kadar gula darah dan lain-lain, termasuk racun rokok. Warna darah tidak menentukan golongan darah.

Rhesus : Rh+ atau Rh-

Sistem lain yang sangat penting adalah sistem Rhesus. Penggolongan jenis ini didasarkan atas ada tidaknya antibodi kita terhadap sejenis protein dalam darah kera spesies Macacus rhesus. Jika darah seseorang bereaksi (membentuk gumpalan), ia tergolong Rhesus positif (Rh+). Jika darah seseorang tidak bereaksi, ia tergolong Rhesus negatif (Rh-). Mayoritas ras kita bergolongan Rh+. Tapi penggolongan ini hanya bisa dipastikan dari pemeriksaan darah seperti halnya golongan ABO.

Sistem ABO dan Rhesus sudah menjadi standar penggolongan darah di seluruh dunia, termasuk Indonesia, sehingga lengkapnya kita mengenal golongan-golongan darah sebagai berikut :
- Golongan O, Rh+
- Golongan O, Rh-
- Golongan A, Rh+
- Golongan A, Rh-
- Golongan B, Rh+
- Golongan B, Rh-
- Golongan AB, Rh+
- Golongan AB, Rh-

Orang yang bergolongan Rh- tidak boleh menerima darah bergolongan Rh+, karena bisa menimbulkan efek fatal/kematian. Jadi, walaupun penerima dan donor sama-sama bergolongan A, sama-sama bergolongan B, sama-sama bergolongan O, sama-sama bergolongan AB, tapi penerima bergolongan Rh- tidak boleh menerima donor yang bergolongan Rh+ ; hanya boleh menerima donor yang juga bergolongan Rh-. Sedangkan penerima yang bergolongan Rh+ boleh menerima donor bergolongan Rh-.

Golongan darah : Jangan asal tebak di KTP

Dalam kenyataan sehari-hari, di Indonesia masih sangat banyak orang yang tidak pernah memeriksa golongan darahnya. Banyak di antara kita yang asal menebak golongan darah ketika harus mengisi data resmi seperti di KTP (Kartu Tanda Penduduk). Sesungguhnya hal ini sangat berbahaya. Jika di suatu saat kita membutuhkan darah donor, ketidakcocokan darah kita dengan darah donor bisa menimbulkan efek fatal/kematian.

Saat ini hampir semua puskesmas dan bidan desa di seluruh Indonesia telah dilengkapi dengan alat dan bahan pemeriksaan golongan darah. Mengingat pentingnya kita mengetahui golongan darah kita, ada baiknya setiap orang di negeri ini mengetahui golongan darah masing-masing. Pemeriksaan golongan darah hanya butuh waktu singkat, tidak lebih dari 15 menit. Saat ini biaya pemeriksaan golongan darah di fasilitas laboratorium swasta berkisar antara Rp35.000,- sampai Rp50.000,-.

Golongan darah kita bersifat tetap, tidak bisa berubah-ubah. Jika seseorang pernah mendapati golongan darahnya berbeda dalam dua kali pemeriksaan, berarti ada salah satu pemeriksaan yang salah.

kesehatan.kompasiana.com

Produk dan Peralatan kesehatan yang Anda butuhkan :
PERLENGKAPAN OLAHRAGA
PERALATAN MEDIS

Share this article :

Copyright © 2013. Medical Line | Template by Full Blog Design | Proudly powered by Blogger
Medical Line