Selasa, 03 Juli 2012

Diposting oleh : Ermawati Darmika (Palopo, Sulawesi Selatan)


: Posted on Selasa, 03 Juli 2012 - 01.59

Sudden Cardiac Death
Pertolongan pertama pada korban serangan Sudden Cardiac Death

Sudden Cardiac Death disebut juga Sudden death atau mati mendadak, muncul ketika jantung tiba-tiba berhenti bekerja (Cardiac Arrest). Korban mati mendadak dapat saja telah terdiagnosis mempunyai penyakit jantung sebelumnya, atau tidak sama sekali. Saat dan cara terjadinya kematian tidak terduga-duga. Kematian dapat terjadi dalam hitungan menit setelah gejala muncul, atau bahkan tanpa gejala sama sekali.

Penyakit terbanyak sebagai penyebab kematian mendadak adalah penyakit jantung koroner. Sekitar 90% korban sudden cardiac death ditemukan adanya penyempitan 2 atau lebih pembuluh darah nadi (arteria) koroner besar yang disebabkan oleh penebalan / pengerasan dinding nadi (atherosclerosis). Jadi tidak heran apabila faktor resiko terjadinya atherosclerosis sama dengan sudden cardiac death, termasuk diantaranya merokok, kegemukan dan hipertensi.

Apa yang dapat kita lakukan sebagai pertolongan pertama terhadap korban kasus ini? Yang pertama sekali adalah kenali tanda-tanda serangan jantung dan henti jantung. Saat terjadi henti jantung, korban tidak responsif, terjadi henti nafas dan hilangnya denyut nadi. Jika korban tidak segera mendapat pertolongan, kerusakan otak akan terjadi dalam 4 - 6 menit setelah jantung berhenti memompa darah ke seluruh tubuh.

Berteriaklah untuk meminta pertolongan orang lain. Hubungi rumah sakit, dokter / perawat secepatnya untuk menyiapkan bantuan emergensi. Sebelum memberi bantuan kepada korban, pastikan keamanan lingkungan bagi penolong. Perbaiki posisi korban, korban harus dalam posisi telentang pada permukaan rata dan keras. Jika korban ditemukan dalam posisi miring atau tengkurap ubahlah posisi korban ke posisi telentang. Ingat! Penolong harus membalikkan korban sebagai satu kesatuan antara kepala, leher, dan bahu digerakkan secara bersama-sama. Longgarkan pakaian korban. Periksa apakah ada sumbatan di jalan nafas. Gunakan alat pelindung diri seperti sarung tangan atau saputangan yang bersih saat memasukkan jari kedalam mulut korban.

Buka jalan nafas dengan menengadahkan kepala atau menarik dagunya ke atas. Lakukan nafas buatan dari mulut ke mulut atau mulut ke hidung sebanyak 2 kali. Lakukan kompresi dada sebanyak 15 kali permenit dengan kecepatan 100 kali permenit. Lokasi kompresi pada pertemuan tulang iga bagian bawah (tulang dada) diukur kurang lebih 2 atau 3 jari ke atas. Dengan posisi tegak lurus, penolong menekan dinding dada korban dengan tenaga dari berat badan dengan kedalaman penekanan berkisar antara 1,5 - 2 inci, kedua telapak tangan dalam posisi menumpuk. Lakukan 4 siklus secara lengkap kemudian nilai kembali nafas dan denyut nadi korban.

Apabila petugas kesehatan telah sampai di lokasi, laporkan kronologis kejadian dan bantuan yang telah diberikan. Dukung petugas kesehatan dalam memberikan bantuan dengan mematuhi instruksi mereka. Ingat! Keberhasilan dalam melakukan pertolongan tercapai apabila ada kerjasama yang baik. Terburu-buru mengangkat atau memindahkan korban tanpa mempersiapkan segala sesuatunya tidak akan menyelesaikan masalah, bahkan dapat memperberat penderitaan korban.

Produk dan Peralatan kesehatan yang Anda butuhkan :
PERLENGKAPAN OLAHRAGA
PERALATAN MEDIS

Share this article :

Copyright © 2013. Medical Line | Template by Full Blog Design | Proudly powered by Blogger
Medical Line